Minggu, 02 November 2008

Selamat Datang Ramadhan

MARHABAN YA RAMADHAN

Marhaban wahai Ramadhan. Engkau bulan yang senantiasa dinanti oleh orang beriman. Bulan yang di dalamnya diturunkan Al Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang bathil.

ALHAMDULILLAH, insya Allah besuk pada tanggal 1 September 2008 seluruh umat Islam di belahan bumi mana saja kembali akan menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1429 Hijriah dan kita patut bersyukur dengan mengucapkan Alhamdulillah karena kita masih bisa bertemu kembali dengan bulan Ramadhan yang penuh dengan kasih sayang dan ampunan dari Allah SWT. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan Ramadan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan atas kamu berpuasa padanya." (HR Ahmad).

Puasa sebenarnya mempunyai makna yang jauh lebih luas daripada sekedar menahan lapar dan dahaga. Ketika kita mempunyai keinginan memiliki sesuatu, kemudian kita berpikir untuk menangguhkan atau bahkan membatalkan keinginan tersebut dengan pertimbangan bahwa keinginan kita akan lebih cenderung mambawa kemadharatan daripada kemanfaatan terhadap kepentingan ummat, maka sesungguhnya kita telah berpuasa.

Kita patut bangga menyaksikan semangat beribadah yang timbul saat bulan Ramadhan tiba, namun dalam kebanggaan tersebut kita lebih patut lagi bersedih karena fenomena yang ada adalah seakan-akan masyarakat kita menyembah Ramadhan dan bukan menyembah Tuhannya Ramadhan, kalau memang kita menyembah Tuhannya Ramadhan maka tidak sepatutnyalah kita bermalas-malasan beribadah di luar bulan Ramadhan tersebut.

Ramadhan adalah sebuah kata yang terbentuk dari lima huruf, dan setiap hurufnya memiliki makna tertentu yaitu “Ra”: rahmat (rahmat Allah), “Mim”: maghfirah (ampunan Allah), “Dhod”: Dhommanun li al jannah (jaminan untuk menggapai surga), “Alif”: Amaanun min an nar (terhindar dari neraka) “Nun”: Nurullahi al Azizi al Hakim al Ghofuuri ar Rahiim (cahaya dari Allah swt yang maha kuasa dan bijaksana, maha pengampun dan pengasih).

Saat kita telaah makna yang terkandung dalam kata ramadhan tersebut kita akan semakin meyakini bahwa datangnya bulan Ramadhan adalah membawa sebuah keberkahan dari Allah SWT untuk kita sebagai hamba-Nya. Hal ini sesuai sabda Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya, Artinya : dari Abi Hurairoh RA, bahwasanya nabi Muhammad SAW berkata saat Ramadhan telah tiba: telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, pada bulan tersebut engkau diwajibkan berpuasa dan dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka dan syaithan-syaithan di belenggu, dalam bulan tersebut ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barang siapa yang tidak mampu mendapatkan kebaikan bulan ramadhan tersebut maka haramlah baginya surga. Riwayat Ahmad, an Nasa'i, dan Baihaqi.

Sebagai umat muslim memang sepatutnya sukses baik dunia dan akhirat. Akan tetapi, menuju tangga kesuksesan tidaklah mudah. Sukses tidak seperti yang tertulis tidak pula seperti membalikan telapak tangan. Menurut Syaikh Adnan Ath-tharsyah dalam bukunya Menjadi Pria Suskes dan Dicintai menjelaskan bahwa kesusesan tidak akan datang dengan sendirinya dan tidak mungkin dapat dicapai tanpa ada usaha, harapan, angan, kata-kata, duduk dan kemalasan tidak akan pernah memberikan manfaat sama sekali bagi kesuksesan.

Kesuksesan lanjutnya, untuk meraih kesuksesan memerlukan kemauan keras dan kuat serta tawakkal kepada Allah Swt. Pandangan syaikh tersebut sudah ada dalam firman Allah “kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepda Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepadaNya (Ali imran : 159).

Ramadhan tangga menuju sukses? mengapa tidak. Jawaban kesuksesan meraih harapan seorang muslim ada pada ramadhan (puasa). Di bulan ramadhan doa akan dikabulkan oleh Allah swt karena merupakan momen paling afdal untuk bemunajat. Dengan ramadhan, seorang muslim belajar untuk bersabar, menahan amarah, dan perbuatan yang haram. Ini pula yang merupakan syarat menuju sukses yakni membutuhkan kesabaran. Selain itu, sukses bermula di bulan ramadhan yaitu seorang muslim diajarkan belajar berbagi dan berempati yang tentunya manjalin silaturahim antar sesama (hablumminannash) hal tersebut diatas adalah beberapa rahasia kesuksesan yang adalah dalam bulan suci ini.

Agaknya terlalu banyak nikmat yang terkandung di bulan ramadhan sehingga manusia seakan tak mampu untuk menghitungnya karena terlalu banyak nikmat yang Allah berikan dalam bulanNya.

Kesuksesan ada pada sorang muslim yang bertawakkal. Kesuksesan ada di dalam Ramadhan (puasa). Wallahu a’lam (Ditulis ketika menjelang Ramadhan 1429 H)

Tidak ada komentar: