Jumat, 29 Mei 2009

SAMBUTAN PERPISAHAN
DENGAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 SUTOJAYAN MEI 2009

Memang akan terasa berat jika kita harus melepaskan orang yang begitu dekat dengan kita. Perpisahan memang selalu menyedihkan. Tapi bagaimanapun, suatu saat nanti kita pasti akan berpisah, bahkan dengan orang yang paling kita senangi di dunia ini sekalipun. Masa-masa SMA merupakan masa yang indah, masa penuh dengan dinamika dan kenangan. Masa, mulai pencarian jati diri, mulai melirik-lirik lawan jenis, mulai mencoba memberontak, mulai mencoba jadi sang hero bagi kekasihnya, masa dimulainya kejahilan-kejahilan yang kadang mengakibatkan kerusakan yang fatal bagi diri sendiri.
Namun, masa-masa yang indah ini tidak berlangsung lama, hanya tiga tahun. Ketika saat-saat terakhir usai ujian nasional, maka mulailah saat-saat perpi-sahan tinggal menunggu hitungan hari, dan masa itu kini telah tiba.

Mungkin atau pasti, selalu ada kenangan tersendiri ketika Anda lewat atau sekedar iseng memandang pintu gerbang sekolah tercinta ini. Sebuah pintu gerbang yang dulu rutin setiap hari Anda sambangi. Ketika Anda masih berseragam putih abu-abu, pramuka atau hijau seragam ciri khas kita, di hampir tiga tahun yang telah lalu. Ketika setiap pagi, Anda berjalan kaki, menuntun sepeda untuk menimba ilmu di sini, hingga akhir-akhirnya Anda naik BMW (Bebek Merah Warnanya), alias sepeda motor bebek milik ayah. Melewati Satpam yang rajin menginspeksi siswa yang berambut menutupi telinga, bersepatu non-hitam, siswi yang panjang roknya di atas lutut, siswa/i yang mewarnai rambutnya, atau sekedar ‘menegur’ yang tak memasukkan bajunya, tak berikat pinggang, tak berkaos kaki, sampai tak lengkapnya emblem yang melekat di seragam, bahkan selalu mengingatkan: ”lepas jaketnya”.

Sekarang atau besuk atau lusa akan menjadi sebuah kenangan yang teramat berkesan dan terasa begitu indahnya. Namun ketika dulu Anda mengalaminya, sungguh serasa penderitaan tiada batas, hingga kelulusan serasa menjadi sebuah gerbang kebebasan dari sebuah penderitaan dahsyat di sekolah ini.
Namun Anda sadar kini, semua itu ternyata telah menjadi sebuah pelajaran penting tersendiri yang tak diajarkan di dalam kelas. Yang menurut Anda, ini justru yang jauh lebih krusial. Mengajarkan kami arti sebuah hidup dalam disiplin, ketekunan, kejujuran, bertang-gungjawab, solidaritas dan juga saling memahami.

Sunatulloh, setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Rasanya masih belum lama kita berkumpul namun saatnya berpisah harus tiba, artinya inilah saatnya menentukan kalian harus berpisah dengan teman-teman, guru kalian, dan orang-orang yang Anada cintai di sekolah ini.
Tidaklah tepat kalau dikatakan perpisahan, mungkin esok berpisah tapi minggu depan kalian masih harus ke sekolah lagi  ijazah
Keluarga besar SMA ini selalu berdoa dan berharap, kalian sukses dalam menempun UN kemarin.
Ucapan terima kasih kepada para bapak/ibu guru yang telah mendidik para siswa dengan baik
Bagi Kalian yang nanti setelah melihat pengumuman dinyatakan berhasil atau lulus, bergembira boleh, tapi jangan melebihi batas, anda bersyukur harus, tapi ingat ini masih merupakan tahap awal, perjuangan kalian untuk eksis menghadapi dunia nyata yang masih panjang, ibarat matahari, kalian masih matahari di waktu pagi
Pesan saya: amalkan ilmumu, hadapi kehidupan ini dengan tegar, yang melan-jutkan saya berdoa semoga anda mempe-roleh PT yang sesuai, demikian juga yang ingin bekerja.
Jangan melupakan SMA Sutojayan, ini almamatermu yang telah ikut membekali kamu menghadapi kehidupan ini.
Ucapan minta maaf apabila bapak/ibu ada kesalahan kepada kalian semuanya.
Pesan Saya!
Banyak orang iri melihat orang lain sukses, namun ia tidak pernah melihat bagaimana persiapan menuju suskes tersebut dilakukan.
Ubahlah cara berfikirmu, agar segera mengubah kehidupanmu.
Bagi anak-anak yang nanti ternyata belum berhasil; ini bukan suatu kehancuran, kiamat, atau akhir dari segalanya, ingat ini hanya proses menuju sukses, mungkin ini pilihan terbaik dari Tuhan untuk anda, terimalah. Hampir tidak pernah ada kesuksesan yang diraih tanpa didahului kegagalan. Tataplah kehidupan ini dengan gagah berani. “ada orang yang selalu mengeluh karena tidak memiliki sepatu yang bagus, sampai suatu hari ia tersadar karena melihat orang yang tidak memiliki kaki. Apa yang terjadi saat ini adalah yang terbaik bagi kita. Ini harus diyakini, dan keyakinan inilah pada saatnya mengantarkan kalian menjadi orang sukses
Ingat kita belajar bukan untuk sekolah atau sekedar meraih ijazah, tapi utk sebuah kehidupan. Pil pahit jangan terus dimuntahkan, siapa tau ikut obat bagi kehidupan kita.
Selamat jalan semoga keberhasilan selalu menyertai anak-anakku..
Kesuksesan itu berawal dari kemauan dan kesungguhan hati. Ilmu yang tidak diamalkan adalah omong kosong, seperti halnya pekerjaan yang tidak pernah diselesaikan. Jangan mengharap yang besar jika yang kecil anda abaikan. Ingat!! banyak orang yang merisaukan masa depan, dari pada mempersiapkannya”
Bagi anak-anaku yang akan terjun ke dunia kerja “menyikat sepatu, mencuci, memungut sampah, menyapu lantai atau halaman adalah sama mulianya seperti presiden”
Bagi anak-anakku yang menempuh studi lanjut, semoga kalian memperoleh PT sesuai dengan harapan kalian.
Semoga ilmu yang anda peroleh ilmu yang bermanfaat, barokah di dunia dan akhirat.
Budiono Smaneja

Rabu, 13 Mei 2009

Sepiring Nasi Penuh Hikmah

Pada hari itu, Fani dinasehati ibunya, karena sangat emosional, Fani pergi meninggalkan rumah, mengikuti hati yang emosi, tak terasa langkah kakinya telah jauh meninggalkan rumah kampung halamannya, padahal ia tak membawa apa pun.

Entah ini telah sampai daerah mana ia tidak tau. Yang jelas, telah jauh dari tempat tinggalnya. Haus—dahaga mulai terasa, lapar mulai menggelitik perutnya yang buncit. Namun ia tetap melangkahkan kakinya satu langkah demi satu langkah walaupun terasa beratnya, perjalanan mulai membosankan dan melelahkan, berhentilah di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa bekal apapun, apalagi membawa uang. Kelelahan mulai terasa, ingin rasanya istirahat walau sejenak. Akhirnya ia berhenti sejenak di dekat rumah makan, ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan sepiring nasi, tetapi ia tidak mempunyai uang. Ia tidak mungkin akan meminta-minta, mulutnya yang mungil tak kuasa untuk mengatakan ”minta sepiring nasi”, tak mungkin itu ia lakukan.

Pemilik Rumah Makan melihat Fani berdiri cukup lama di depan etalasenya, lalau bertanya, “Nona, apakah kau ingin sepiring nasi?” “Tetapi, aku tidak membawa uang,” jawab Fani dengan malu-malu.

“Tidak apa-apa, aku akan memberimu sepiring nasi,” jawab pemilik Rumah Makan. “Silahkan duduk, aku akan menghidangkannya untukmu.”

Tidak lama kemudian, pemilik Rumah Makan itu mengantarkan sepiring nasi dengan lauk pauknya. Fani segera makan dengan nikmatnya dan kemudian air matanya mulai berlinang. “Ada apa Nona?” tanya pemilik Rumah Ma-kan.

“Tidak apa-apa. Aku hanya terharu,” jawab Fani sambil mengeringkan air matanya.

“Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberiku sepiring nasi! Tapi,…. Ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah.

Bapak seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku diban-dingkan dengan ibu kandungku sendiri,” katanya kepada si pemilik Rumah Makan.

Pemilik Rumah Makan itu setelah mendengar perkataan Fani, menarik napas panjang, dan berkata, “Nona, mengapa kau berpikir seperti itu?.

Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu sepiring nasi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak makanan untukmu saat kau masih kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya.”

Fani terhenyak mendengar hal tersebut. “Mengapa aku tidak berpikir tentang hal tersebut? Untuk sepiring nasi dari orang yang baru kukenal aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yang telah memasak makanan untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihakan kepe-dulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.”

Fani menghabiskan nasinya dengan cepat. Lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya. Sambil berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yang harus diucapkannya kepada ibunya. Akhirnya, ia memutuskan untuk mengatakan, “Ibu,maafkan aku, aku tahu bahwa aku bersalah.”

Begitu sampai di depan pintu, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas, karena telah mencarinya ke semua tempat. Ketika ibunya melihat Fani, kalimat pertama yang keluar dari mulut ibunya, “Fani, cepat masuk, ibu telah menyiapkan makan malam untukmu dan makanan itu akan menjadi dingin jika kau tidak segera mamakannya.”

Fani sangat terharu melihat kasih ibunya yang begitu besar kepadanya, ia tidak dapat menahan air matanya dan ia menangis di hadapan ibunya.

Sekali waktu, mungkin kita akan sangat berterima kasih kepada orang lain di sekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikannya kepada kita. Tetapi, kepada orang yang sangat dekat dengan kita, khususnya orang tua kita, pernahkah kita berpikir untuk berterima kasih kepada mereka yang telah merawat, membesarkan, mendidik dan melimpahkan kasih sayangnya kepada kita???

Selasa, 17 Februari 2009

PENTINGNYA ILMU PENGETAHUAN


Kita sudah sepakat kalau Saya katakan bahwa ilmu pengetahuan sangat penting. Namun kesepakatan ini tidak cukup hanya diucapkan dimulut saja, namun harus diyakini dalam hati dan harus ada upaya konkrit yang mengarah kepada komitmen tersebut.

Dengan ilmu hidup kita semakin mudah, sulit dibayangkan jika jaman sekarang ilmu dan teknologi belum menjamah kehidupan kita. Bepergian kemana saja harus jalan kaki, kita belajar masih memakai sabak dan grips seperti pada era tahun tujuhpuluhan. Belum ada alat komunikasi yang canggih, yang ada hanya kentongan.

Upaya untuk menanamkan pemahaman kepada siapapun, bahwa ilmu sangat penting dalam hidup dan kehidupan ini.

Pertama, usaha tak kenal lelah dan tak kenal menyerah menanamkan pentingnya ilmu pengetahuan dan bahayanya kebodohan. Orang bodoh hanya akan menjadi makanan, dan budak dari orang-orang pandai. Kebodohan identik dengan kebutaan, identik dengan kematian sebelum waktunya. Dunia ini gelap dan serba sulit baginya, rasanya apapun yang dikerjakan serba sulit dan tidak memuaskan. Lain halnya dengan orang pandai, kata tidak mungkin tidak ada dalam kamus mereka, semuanya serba mungkin terjadi.

Kedua, menciptakan sikap mencinta ilmu, gairah belajar, sungguh-sungguh, cinta prestasi, cinta lulus dan cinta kesuksesan. Dunia ini dapat kita raih hanya dengan ilmu, kehdupan akhirat pun dapat kita raih dengan. Ilmu membuat orang mempunyai kedudukan mulia di sisi Sang Illaihi Rabbi. Ilmu akan menjaga pemiliknya, ilmu tidak akan berkurang jika diberikan kepada orang lain, justru sebaliknya akan bertambah.

Ketiga, saling take and give, saling memberi dan menerima, bagi yang pandai mengajarlah dan bagi yang tidak bisa belajarlah. Inilah resep yang luar biasa. Jika seandainya semua orang tahu betapa besar pahalanya orang yang menuntut, tentu semua orang akan berbondong-bondong datang ke majlis taklim, kajian-kajian, forum-forum diskusi, bagi pelajar tidak pernah bolos, dan merasa sangat menyesal kalau tidak masuk sekolah atau belajar.

Keempat, hindari pemahaman yang salah tentang pendidikan kaum wanita. Masih ada sebagian masyarakat yang beranggapan seorang anak wanita tidak perlu meraih pendidikan setinggi kaum laki-laki. Toh ujung-ujungnya hanya menjadi isteri setia yang bertugas merawat anak-anak dari suaminya dan segalanya telah dicukupi sang suami

Kelima, aktifkan gerakan gemar membaca, bukan membaca merupakan pintu gerbang ilmu pengetahuan.Namun sayang budaya bangsa ini masih budaya mendengar dan belum berhijrah ke budaya membaca. Masih banyak siswa yang tidak suka membaca, terbukti mereka jarang-jarang belajar. Bahkan sebagian mereka merasa belajar adalah sebuah kewajiban dan bukan sebuah kebutuhan. Seperti halnya kalau kita harus makan.

Terakhir, kesepahaman bahwa ilmu penting harus diapliedkan dalam amalan riil, gerakan meringankan beban biaya belajar, misalnya melalui pemberian beasiswa, seperti dilakukan sebagian kecil perusahaan yang memberikan beasiswa kepada para pelajar dan mahasiswa. Tentu hal positif ini juga harus didukung oleh wali siswa, dengan mensuport sekolah dengan suntikan dana sebagai biaya operasinal pelaksnaan pembelajaran yang berkualitas. Dimana sekarang pemerintah sudah mulai sadar dan care kepada dunia pendidikan dengan bantuan yang berupa blokgrant, bantuan khusus siswa miskin, bea siswa prestasi dsbnya.

Sambutan Perkenalan Kepala SMA Negeri 1 Sutojayan dengan Siswa

SAMBUTAN PERKENALAN
KEPALA SMA NEGERI 1 SUTOJAYAN
Bismillahir rahmaanir rahiim

Assalamu alaiukum warahmatullohi wabarakaatuh

Innal hamdal lillah nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu wana’uudhubillahi min syururi anfusinaa wa min sayyiati a’maalinaa man yahdihillahu falaa mudzil lalahu wa man yudzlil fala haadiya lahu, wa asyhadu anlailaha illallohu wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan ’aduhu wa rasuuluhu. Amma ba’du:

Yth. Kepala Dinas Pendidikan Daerah Kab. Blitar
Yth. Muspika Kec. Sutojayan
Yth. Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kec. Sutojayan
Yth. Pengawas Pendidikan Lanjutan Kab. Blitar
Yth. Kepala SMA Negeri se-Kabupaten Blitar
Yth. Ketua dan Pengurus Komite Sekolah SMA Negeri 1 Sutojayan
Yth. Pimpinan Lembaga di Wily. Sutojayan
Yth. Kepala SMA Negeri 1 Sutojayan yang lama
Yth. Guru-guru SMA Negeri 1 Sutojayan
Yth. Guru-guru SMA Negeri 1 Kesamben, dan
Seluruh undangan yang dirahmati Allah SWT

Bagi-Mu, segala puji wahai Dzat yang telah menunjuki kami dengan agama-Mu. Kami bersaksi, bahwa tiada Tuhan yang patut disembah selain Engkau, wahai Dzat yang Maha Agung dan Maha Mulia, yang keagungan dan ke-muliaan-Mu tidak akan sirna, meskipun seluruh manusia Kafir dan durhaka kepada-Mu.

Shalawat dan salam semoga Engkau limpahkan kepada beliau Nabi Muhammad saw, keluarga, kerabat dan shahabat beliau, serta kaum Muslim yang secara konsisten dan konsekuen menjalankan dan mendakwahkan ajarannyahingga Hari Kiamat.

Hadirin yang dimuliakan Allah

Kami mengucapkan permisi dan kolonuwun di SMA Negeri 1 Sutojayan ini, ijinkanlah saya bergabung dengan civitas akademika yang ada di sini, ijinkanlah pula Saya bergabung dengan warga besar SMA Negeri 1 Sutojayan khususnya dan masyarakat Kecamatan Sutojayan pada umumnya.

Patutlah kiranya pada kesempatan ini Saya memperkenalkan diri kepada warga besar SMA Negeri 1 Sutojayan tercinta ini. Kedua orang tua saya, limapuluh tahun yang lalu memberikan Saya sebuah nama yaitu: Budiono, nama yang cukup singkat, padat namun bermakna. Saya dengan seorang Isteri bernama Hanik Mahmudah, diamanati oleh Allah tiga orang anak. Pada tahun 1994 lahirlah anak pertama Kami beri nama ”Annisa Rahma Nuzula Budiani”, anak kedua lahir tahun 2001 seorang anak laki-laki yang Kami beri nama “Rizal Akbar Maulana Al Hakim”, dan ternyata pada tahun 2004 Allah masih mempercayai Kami dengan lahirnya seorang anak perempuan lagi yang Kami beri nama ”Sophia Putri Tsalsa Budiani”. Genaplah kebahagiaan Kami dengan dikaruniai tiga orang putra-putri ini.

Awal perjalanan karir, saya sebagai guru di SMA Negeri 2 Kota Blitar pada tahun 1986—1999, pada akhir tahun 1999 Saya pindah tugas mengajar di SMA Negeri 1 Talun Kabupaten Blitar, dan disini saya mengabdikan diri sampai dengan tahun April 2004. Pada tanggal 20 April 2004, melalu surat keputusan Bupati Blitar, Saya mendapat tugas menjadi guru di SMA Negeri 1 Kesamben, Kabupaten Blitar dengan tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah, dan pada saat ini (9 Februari 2009) Allah menakdirkan bergabung dengan saudara-saudara Saya yang berada di SMA Negeri 1 Sutojayan tercinta ini. Suatu kebahagiaan yang luar biasa, alhamdulillah dengan demikian saudara saya bertambah banyak, sehingga jalinan silaturrahim juga semakin banyak, mudah-mudahan Allah akan memanjangkan usia kita dengan dikaruniai rizki yang barokah.

Hadirin yang dimuliakan Allah

Saya bukan malaikat yang diturunkan oleh Allah dari langit, bukan juga resi ”orang suci” yang turun dari gunung, namun saya hanyalah seorang anak manusia yang seperti saudara-saudara semua. Tentu Saya tidak akan mampu menyulap lembaga ini seperti yang saudara-saudara harapkan, namun dengan kerja keras semua pihak yang ada disini insya Allah, jika Allah meridhoi tidak ada sesuatu yang mustakil untuk kita raih.

Hadirin yang dimuliakan Allah

Pendidikan adalah sebuah sistem, dimana antar elemen harus saling mendukung dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Satu elemen saja tidak mendukung, perjalanan sebuah organisasi akan mengalami kendala. Elemen yang ada untuk memajukan sekolah terdiri pimpinan, guru, karyawan, siswa, komite sekolah (masyarakat), komunitas di sekelilingnya, pemerintah—semua elemen ini harus sinergis dalam upaya memajukan pendidikan. Saya yakin, semua sepakat bahwa pendidikan sangat penting. Untuk mari kita satu niat, satu kata, satu perbuatan untuk memajukan pendidikan, khususnya di SMA Negeri 1 Sutojayan tercinta ini.

Hadirin yang dimuliakan Allah

Amanah sebagai seorang pimpinan adalah sangat berat, untuk itu sekali lagi saya mengajak semua lini harus saling bekerja sama, sangat naif kalau terjadi kita hanya bisa saling mencari kelemahan dan kekurangan pihak lain. Mari kelemahan yang ada saling kita tutup, dan kelebihan yang ada kita kembangkan. Mari kita saling tolong menolong dan membantu dalam kebaikan dan takwa, jangan segan mengingatkan, menegur jika pimpinan salah. Selamatkanlah dia, kalau dia berada di tepai jurang marabahaya. Demikian pula sebaliknya, siapapun yang tidak mentaati peraturan yang telah disepakai bersama, jika ditegur oleh pimpinan harus legowo bisa menerima dengan besar hati dan lapang dada, inilah salah satu tugas pimpinan.

Sekali lagi saya ingin selamat dunia dan akhirat, seperti halnya saudara-saudara semuanya. Mari lembaga ini kita kelola bersama dengan penuh transparansi dan akuntabilitas.

Hadirin yang dimuliakan Allah

Terakhir untuk anak-anakku siswa SMA Negeri 1 Sutojayan tercinta, Bapak mengucapkan selamat belajar, selamat meniti masa depan melalui lembaga ini, semoga keberhasilan selalu diberikan oleh Allah kepada Kita semua. Khususnya anak-anakku kelas XII ingat Ujian Nasional telah di depan mata kita, ingat tanggal 20 April 2009 itulah hari pertama diselenggarakannya Ujian Nasional, sebentar lagi, bukan?. Kalian harus sukses, manfaatkan kesempatan yang masih ada ini sebaik-baiknya, jangan pernah bermimpi sukses tanpa usaha dan kerja keras. Ingat apabila hari ini kalian terlalu lunak menata kehidupan, di hari tua kalian akan ditindas dan dihimpit oleh kerasnya kehidupan. Namun sebaliknya apabila hari ini kalian keras penuh disiplin dalam menata kehidupan, insya Allah ke depan kerasnya kehidupan akan takluk dan lunak di hadapanmu.

Hadirin yang dimuliakan Allah

Itulah kata sambutan yang dapat saya sampaikan, terima kasih agas segala perhatian, mohon maaf atas segala kesalahan. Hadanallohu ajmain. Walasamu alaikum w.w. (Oleh: Drs. Budiono, M.Pd)

Sambutan Pisah Kenal Kepala SMA Negeri 1 Kesamben dengan Guru, Karyawan dan Komite Sekolah

Sambutan Pisah Kenal

Kepala SMA Negeri 1 Kesamben

Bismillahir rahmaanir rahiim

Assalamu alaiukum warahmatullohi wabarakaatuh

Innal hamdal lillah nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu wana’uudhubillahi min syururi anfusinaa wa min sayyiati a’maalinaa man yahdihillahu falaa mudzil lalahu wa man yudzlil fala haadiya lahu, wa asyhadu anlailaha illallohu wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan ’aduhu wa rasuuluhu. Amma ba’du:

Yth. Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Blitar

Yth. Bapak/ibu Muspika Kec. Kesamben

Yth. Bapak Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kec. Kesamben

Yth. Kepala SMA Negeri se-Kabupaten Blitar

Bapak Ketua dan Pengurus Komite Sekolah SMA Negeri 1 Kesamben

Yth. Bapak Pimpinan Lembaga di Wily. Kesamben

Yth. Bapak Kepala SMA Negeri 1 Sutojayan

Yth. Bapak Sumino-Ibu sebagai Pejabat baru di SMA Negeri 1 Kesamben

Yth. Bapak Ibu Guru SMA Negeri 1 Sutojayan

Yth. Bapak Ibu Guru SMA Negeri 1 Kesamben, dan

Seluruh undangan yang dirahmati Allah SWT

Bagi-Mu, segala puji wahai Dzat yang telah menunjuki kami dengan agama-Mu. Kami bersaksi, bahwa tiada Tuhan yang patut disembah selain Engkau, wahai Dzat yang Maha Agung dan Maha Mulia, yang keagungan dan ke-muliaan-Mu tidak akan sirna, meskipun seluruh manusia Kafir dan durhaka kepada-Mu.

Shalawat dan salam semoga Engkau limpahkan kepada beliau Nabi Muhammad saw, keluarga, kerabat dan shahabat beliau, serta kaum Muslim yang secara konsisten dan konsekuen menjalankan dan mendakwahkan ajarannyahingga Hari Kiamat.

Hadirin yang dimuliakan Allah

Kami mengucapkan selamat datang di SMA Negeri 1 Kesamben, inilah kondisi sekolah kami, inilah teman-teman guru kami yang telah dengan segala upaya, tenaga, bekerja keras memajukan lembaga ini. Apapun hasilnya inilah hasil usaha kami dan pihak eksternallah yang bisa melihat dan menilai hasil kerja keras kami semua.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan dan kerelaaannya Bapak-bapak/ibu-ibu telah menghadiri undangan kami dan maafkanlah jika ada yang kurang berkenan di hati.

Khususnya untuk Bapak Drs. Sumino kami mengucapkan selamat datang, selamat menjalankan tugas di tempat ini, ketahuilah disini suasanya sangat kondusif, sangat familier, asri dan jauh dari polusi apapun. Kami tidak akan melaporkan kondisi obyektif sekolah saat ini kepada jenengan, saya kawatir kalau saya sampaikan nanti ada yang tidak sesuai dengan kondisi real di lapangan, nanti Bapak lihat sendiri secara langsung, kalau ada baiknya sekolah ini, itulah kerja keras teman-teman guru dan karyawan, kami hanya mengkoordinir saja—dan itu memang kewajiban kami. Jikalau ada yang kurang sempurna, ada banyak kekurangan itulah keterbatasan saya semata, dan jenengan yang bertugas memperbaiki dan menyempurnakannya. Saya yakin jenengan mampu. Saya teringat filosfi yang pernah disampaikan Bapak Saya, yaitu Bapak Drs, Kateno, MM., M.Pd—jangan pernah merasa berjasa—itu memang sudah menjadi tugas kalian—kalian disini telah digaji—itu bukan jasa kamu—tetapi itu kewajiban kamu—ikutilah filosofinya sinetron, mereka yang dibayar dengan honor/gaji tertentu tidak akan menerima ucapan terima kasih, namun pihak-pihak yang menerima ucapan terima kasih adalah pihak-pihak yang tidak menerima honor, misalnya mereka yang hanya ditempati shouting dan tidak menerima imbalan sepeserpun.

Hadirin yang dimuliakan Allah

Hari ini genap empat tahun sembilan bulan saya bertugas di SMA Negeri 1 Kesamben tercinta ini. Waktu yang hampir lima tahun rasanya bagaikan hanya beberapa minggu saja, dan kini masa perpisahan itu telah tiba, walaupun terasa amat sangat berat saya harus mengatakan selamat tinggal SMA Negeri 1 Kesamben, engkau telah menorehkan sejarah dalam kehidupanku, engkau telah menorehkan kenangan yang terindah dalam hidupku dan pada hari ini (Senin, 9 Februari 2009) aku titipkan SMA Negeri 1 Kesamben kepada Saudara-saudaraku disini yang akan dikomandani oleh Bapak Drs. Sumino. Semoga ke depan lembaga ini semakin baik, amien. Itulah yang dapat saya lakukan selama ini. Saya mohon maaf atas segala ucapan, perilaku, polecy yang kurang berkenan di hati warga SMA Negeri 1 Kesamben tercinta ini. Sekali lagi hanya itulah yang dapat saya lakukan, itulah kemampuan saya yang terbatas. Jika ada kenangan yang kurang menyenangkan mohon lupakan saja, dan sebaliknya jika ada kenangan yang baik mari sama-sama kita kenang sepanjang masa.

Hadirin yang dimuliakan Allah

Saya sampaikan ucapan terima kasih kepada Komite Sekolah SMA Negeri 1 Kesamben yang dipimpin oleh yang terhormat Bapak Jahman, tanpa beliau-beliau ini program-program pengembangan sekolah, program peningkatkan mutu di sekolah kurang berjalan lancar, dan tanpa beliau-beliau ini saya tidak akan mampu berbuat banyak untuk lembaga ini. Saya hanya bisa berdoa jaza kumulohu bil khoir, semoga amal baik jenengan semua dicatat Alloh SWT sebagai amal jariah di dunia pendidikan. Amien.

Hadirin yang dimuliakan Allah

Saya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran muspika di wilayah Kesamben atas bimbingan dan kerjasama yang baik selama ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada jajaran Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kesamben atas kerjasamanya yang harmonis selama ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada para pimpinan lembaga yang ada di wilayah Kesamben atas kerjasama dan kemitraan kita selama ini. Dan tentu mohon maaf jika selama ini ada yang kurang berkenan di hati jenengan semua.

Hadirin yang dimuliakan Allah

Terakhir untuk anak-anak siswa SMA Negeri Kesamben tercinta, Bapak hanya dapat mengucapkan selamat belajar, selamat meniti masa depan melalui lembaga ini, semoga keberhasilan selalu diberikan oleh Allah kepada Kita semua. Jika boleh saya umpamakan kehidupan ini sebagai sebuah perjalanan, maka bapak ingatkan: jangan terlalu sering menoleh ke belakang, bolehlah sesekali saja kalian menoleh ke belakang—kalian boleh menoleh ke belakang untuk sekedar mengenang dimana kalian pernah berada—(diantara di lembaga ini)—kali lain jika kalian ingin menoleh ke belakang—tentu harus dengan paradigma yang berbeda—bukan lagi dimana aku pernah berada—dimanakah mungkin aku bisa berada—mungkinkah suatu saat aku bisa berada lagi di SMA ini dalam posisi sebagai guru, kepala sekolah, mungkinkah aku bisa berada di kantor Polisi sebagai Kapolsek, bukan sebagai tahanan Polisi, mungkinkan aku bisa berada di Kantor Camat sebagai Camat, bukan hanya sebagai orang yang sedang mengurus KTP, dsbnya. Ingatlah tidak ada masa depan di masa lampau. ]

Bapak mohon apabila selama ini sekolah kurang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada kalian. Khususnya anak-anakku kelas XII ingat Ujian Nasional tinggal 75 hari lagi!!! (Selasa, 3 Februari 2009), kalian harus sukses, manfaatkan kesempatan yang masih ada ini sebaik-baiknya, dan jangan pernah bermimpi kalian akan sukses tanpa usaha dan kerja keras. Ingat apabila hari ini kalian terlalu lunak menata kehidupan, di hari tua kalian akan ditindas dan dihimpit oleh kerasnya kehidupan. Namun sebaliknya apabila hari ini kalian keras penuh disiplin dalam menata kehidupan, insya Allah ke depan kerasnya kehidupan akan takluk dan lunak di hadapanmu.

Hadirin yang dimuliakan Allah

Itulah kata sambutan yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala kesalahan. Hadanallohu ajmain. Walasamu alaikum w.w. (Oleh: Drs. Budiono, M.Pd)

Minggu, 01 Februari 2009

Sambutan Perpisahan dengan Siswa SMA Negeri 1 Kesamben

Sambutan Kepala SMA Negeri 1 Kesamben

pada Acara Perpisahan dengan siswa 2 Februari 2009.


Bismillahir rahmaanir rahiim

Assalamu alaiukum warahmatullohi wabarakaatuh

Innal hamdal lillah nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu wana’uudhubillahi min syururi anfusinaa wa min sayyiati a’maalinaa man yahdihillahu falaa mudzil lalahu wa man yudzlil fala haadiya lahu, wa asyhadu anlailaha illallohu wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan ’aduhu wa rasuuluhu. Amma ba’du:


Bapak-ibu guru, Staff karyawan Tata Usaha yang dimulaikan Allah

Anak-anak yang ku cintai, ku sanyangi dan ku banggakan.

Di suasana yang berbahagia ini, marilah kita bersama meman-jatkan puji syukur ke hadirat Illahi Robbi. Ya Robbi, bagi-Mu, segala puji wahai Dzat yang telah menunjuki kami dengan agama-Mu. Wahai Dzat yang Maha Agung dan Maha Mulia, yang keagungan dan ke-muliaan-Mu tidak pernah akan sirna, meskipun seluruh manusia Kafir dan durhaka kepada-Mu.

Shalawat dan salam semoga tetap Engkau limpahkan kepada beliau Nabi Muhammad saw, keluarga, kerabat dan shahabat beliau, serta umatnya yang secara konsisten dan konsekuen menjalankan dan mendakwahkan ajarannya hingga akhir zaman.

Anak-anakku yang dimuliakan Allah

Sekian banyak hari, telah saya lewati bersama kalian, tak ada hari yang tidak indah, ingin rasanya bersama selamanya, namun itu tidak mungkin. Saya telah berusaha memberikan yang terbaik untuk kalian, semoga warga besar SMA Negeri 1 Kesamben tercinta ini tak pernah menyesal dengan pertemuan kita sejak empat tahun delapan bulan yang lalu. Seperti kata orang ”bukan perpisahan yang dise-salkan namun pertemuan yang disayangkan” semoga kalimat ini tidak terjadi pada diri kita semua.

Kenangan terindah yang pernah terjadi, mari kita ukir di lubuk hati kita masing-masing yang paling dalam untuk kita kenang sela-manya, sedangkan kenangan buruk yang mungkin pernah terjadi, mari kita kubur dalam-dalam, sehingga kita tidak pernah mengi-ngatnya lagi, atau lupakanlah segera.

Saya bukanlah peri yang turun dari langit yang bisa memberikan semua keinginan kalian. Saya bukanlah bintang kejora yang bersinar di malam hari, dan bukan pula bulan purnama yang mampu menyinari seluruh mahkluk di bumi. Tapi saya punya kemauan, saya punya keinginan untuk memajukan sekolah ini, yang aku berikan kepada kalian. Kemauan dan keinginan yang mesti harus didukung semua komponen.

Saya sudah mencoba memberikan yang terbaik untuk kalian miliki, namun maafkan hanya inilah yang mampu aku persembahkan. Hanya inilah yang mampu Bapak berikan kepada kalian. Waktu yang ada hanya sesaat, dan kini telah berakhir. Seperti kita telah pernah diingatkan ”Cintailah apa saja sesuka hatimu, namun kamu pasti akan berpisah dengannya”, dan betapapun saya sangat mencintai, menyayangi kalian dan SMA Negeri 1 Kesamben ini, namun kini saatnya kita mesti berpisah. Tugas saya berbeda tempat dengan kalian, walaupun masih di bidang yang sama, yaitu pendidikan.

Semenjak tanggal 12 Desember 2008 yang lalu secara resmi Saya telah dipindahtugaskan menjadi guru dengan tugas tambahan Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Sutojayan. Bersama itu pula telah dilantik dan ditetapkan Bapak Sumino, S.Pd, guru SMA Negeri 1 Sutojayan dipromosikan menjadi guru dengan tugas tambahan Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Kesamben tercinta ini. Dengan pemimpin-pemimpin yang relatif muda, semoga sekolah ini terus maju dan mengalami banyak perubahan positif dengan semangat muda yang dimilikinya.

Saya berharap perpisahan ini akan membawa kebaikan kita masing-masing. Semoga pertemuan kita yang lalu bagaikan perte-muan emas batangan dengan api—yang mampu mengubah dan menjadikan emas tersebut menjadi perhiasan yang indah, atau pertemuan yang lalu bagiakan kepompong menjadi kupu-kupu—yang telah mengubah ulat yang amat menjijikkan menjadi kupu-kupu yang teramat indah.

Anak-anakku yang dimuliakan Allah

Bapak hanya dapat mengucapkan selamat belajar, selamat meniti masa depan melalui lembaga ini, kalian tidak salah memilih lembaga ini untuk belajar, kalian sudah benar. Semoga keberhasilan selalu diberikan oleh Allah kepada Kita semua. Jika boleh saya umpamakan kehidupan ini sebagai sebuah perjalanan, maka bapak ingatkan: jangan terlalu sering menoleh ke belakang, sesering kalian menoleh ke belakang sesering itu pula kerja kerasmu menggapai cita-cita terganggu, energimu akan terbuang sia-sia, bolehlah sesekali saja kalian menoleh ke belakang, kalian boleh menoleh ke belakang untuk sekedar mengenang di mana kalian pernah berada, (ooh aku pernah studi di SMA Negeri 1 Kesamben), kali lain jika kalian ingin menoleh ke belakang, tentu harus dengan paradigma yang berbeda, bukan lagi dimana aku pernah berada, tetapi di manakah mungkin aku bisa berada, mungkinkah suatu saat aku bisa berada lagi di SMA ini tentu dalam posisi dan kapasitas yang berbeda dengan sekarang, misalnya sebagai karyawan, guru, ayau kepala sekolah, mungkinkah aku bisa berada di kantor Polisi sebagai Kapolsek, bukan sebagai tahanan Polisi, mungkinkan aku bisa berada di Kantor Camat sebagai Camat, bukan hanya sebagai orang yang sedang mengurus KTP, mungkinkah aku berada di Kantor BRI sebagai pimpinan, bukan sebagai nasabah yang sedang pinjam uang, dan sebagainya. Ingatlah tidak ada masa depan di masa lampau.

Saya mohon maaf apabila selama ini, saya atau sekolah kurang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada kalian. Sekali lagi, Saya hanya dapat mengucapkan, maafkanlah saya. Khususnya anak-anakku kelas XII ingat Ujian Nasional tinggal 76 hari lagi!!! (Senin, 2 Februari 2009), kalian harus sukses, manfaatkan kesem-patan yang masih ada ini sebaik-baiknya, dan jangan pernah bermimpi kalian sukses tanpa usaha dan kerja keras. Ingat hari ini adalah ladang—untuk itu manfaatkan bercocok tanam sebanyak mungkin, dan hari kemudian adalah saatnya menikmati hasil panen-an. Jangan pernah bermimpi menuai hasil panenan, jika tidak pernah menanam. Ingatlah!!!, apabila hari ini kalian terlalu lunak menata kehidupan, di hari tua kalian akan ditindas, dihimpit, dan dilindas oleh kerasnya kehidupan. Namun sebaliknya apabila hari ini kalian kerja keras penuh disiplin dalam menata kehidupan, insya Allah ke depan kerasnya kehidupan akan takluk dan lunak di hadapanmu.

Anak-anakku yang dimuliakan Allah

Sekali lagi apabila selama ini Bapak mempunyai kesalahan terhadap kalian, maka pada hari ini sudilah kiranya kalian memaafkan semua kesalahan tersebut. Aku titipkan SMA Negeri 1 Kesamben tercinta ini kepada kalian semua, jagalah nama harumnya, tingkatkan prestasinya, tumbuh-kembangkan terus agar menjadi sekolah yang memiliki nama besar minimal di tingkat kabupaten, atau bahkan di tingkat provinsi dan nasional.

Itulah kata sambutan yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala kesalahan. Hadanallohu waiyakum ajmain.

Wassalamu alaiukum warahmatullohi wabarakaatuh.
(Oleh: Drs. Budiono, M.Pd)


Suara Hati

Hari-hari telah kita lewati bersama

Rasakan manisnya suka dan duka

Akhirnya, kutuliskan suara hati ini,

hanya untuk kalian semua

Ku katakan semua yang ada

Kalian dambaan ku satu-satunya

Aku tak ingin kehilangan kalian

Ku ingin melihat kalian berhasil

Kasih-sayang kita tak kan goyah oleh waktu

Kusadari, selama ini kalian begitu berarti

Bersama kalian kurasakan indahnya dunia

Aku menyesal bila telah berbuat salah

Mungkin menyakitkan hati

Saya hanya manusia biasa

Tak mampu menghindar dari salah

Tuhan-lah yang mengaturnya

Izinkanlah aku berpisah dengan kalian

Namun aku tetap berharap

Kasih sayang kita terukir di hati

Ku ingin melihat kalian bahagia

Aku berharap kita tetap bersaudara

Agar terjaga keutuhan kasih sayang

Bagiku, kalian jantung hatiku

Yang tak mungkin kulepaskan

Semoga Tuhan mendengar

kasih sayang yang suci ini

Sampai akhir hayat kita nanti…

-------------o00o-------------

Selasa, 13 Januari 2009

Selamat Berpisah Tahun 2008 dan Selamat Datang Tahun 2009

Selamat Berpisah Tahun 2008

dan Selamat Datang Tahun 2009

Di penghujung tahun 2008 dan di awal tahun 2009 ada tiga event besar datang hampir bersamaan, 25 Desember 2008 umat kristiani memperingati Hari Natal, 29 Desember 2008 umat Islam merayakan Tahun Baru 1430 H (Hijriah), dan dua hari setelah itu tepatnya tanggal 1 Januari 2009 kita merayakan Tahun Baru Masehi 2009. Kita mengenal ada tahun Hijriah dan tahun Miladiah. Tahun Hijriah perhitungan ditetapkan berdasarkan pada perhitungan rotasi komariyah (Bulan), dan diawali sejak hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah, sedangkan tahun Miladiah (kelahiran) perhitungan didasarkan pada perputaran Syamsiah (Matahari), dan diawali sejak kelahiran Nabi Isa AS (Alaihi Salam). Tahun-tahun tersebut hanyalah salah satu penanda waktu, agar kita dapat menghitung umur atau usia sesuatu.

Begitu pentingnya masalah waktu, Tuhan pun sampai bersumpah ”Demi Masa”. Waktu digunakan untuk hal-hal yang baik, atau digunakan untuk hal-hal yang jelek, atau dibiarkan saja, tetap akan berlalu meninggalkan kita dan tidak akan pernah dapat diputar kembali. Tahun 2008 telah berlalu dengan segala kenangan, prestasi yang dicapai atau pun kegagalan yang kita derita. Mereka yang sukses dengan prestasi cemerlang atau mereka yang terpuruk, pailit jatuh tertimpa tangga, sebenarnya mereka memiliki waktu dan kesempatan yang sama sehari—semalam 24 jam. Tidak terasa perjalanan waktu telah memakan segalanya, dan tak seorang pun mampu menghentikan.

Tahun 2008 baru saja berlalu dan tahun 2009 telah datang dengan segala tantangan yang menghadang di depan mata dan nampaknya lebih berat dari tahun-tahun sebelumnya. Namun optimisme harus selalu dikedepankan daripada pesimisme. Semua orang berharap tahun 2009 lebih baik daripada tahun 2008 yang lalu. Itulah doa yang selalu kita sanjungkan kepada yang di atas.

Setiap menjelang akhir tahun hampir sebagian besar masyarakat di seluruh dunia begitu semangat untuk melepas kepergiannya. Semangat yang sama juga ditujukan kepada datangnya tahun baru. Banyak orang warga dunia menyambut tahun baru dengan penuh gegap gempita dan harapan, namun tidak demikian dengan mayoritas manusia yang dalam hidupnya senantiasa dihimpit kemiskinan. Tidak ada tahun baru buat mereka. Tidak ada perubahan yang berarti buat hidup mereka. Apalagi tahun baru 2009 merupakan awal dari munculnya dampak yang lebih luas dari krisis keuangan global. Akan banyak pabrik-pabrik tutup, akan banyak pengangguran, akan semakin banyak pula kemiskinan.

Di tengah situasi yang penuh ketidakpastian dan keprihatinan tersebut, bangsa Indonesia sedang dalam suasana menyambut pesta demokrasi yaitu pemilihan Legislatif maupun pemilihan Presisden dan Wakil Presiden, sebagai sarana suksesi kepemimpinan yang diharapkan lancar, damai dan melahirkan pemimpin pilihan rakyat. Bila kerusakan bangsa ini berawal dari proses transaksi jual beli atau barter kekuasaan yang merugikan masyarakat banyak, dimana pemilik ”ekonomi” kuat ingin meraih kekuasaan dengan ekonominya atau sebaliknya pemilik kekuasaan, berusaha meraih ekonomi dengan kekuasaan yang dimilikinya, maka sangat mengkhawatirkan bila proses transaksi jual beli atau barter ini juga diikuti oleh masyarakat di strata paling bawah, misalnya pada pesta demokrasi Pilkades (Pilihan Kepala Desa). Bila hal ini terjadi, maka Tahun Baru 2009 dan Pemilu 2009 akan mengulang sejarah kegelapan yang tidak memberi harapan menuju perbaikan hidup yang nyata.

Masyarakat harus berani memotong benang kusut transaksi jual beli atau barter suara. Mereka harus benar-benar memilih wakil mereka yang mau bekerja bersama rakyat. Wakil mereka yang benar-benar mereka kenal langsung dengan visi kerakyatan yang jelas. Jangan biarkan suara kita dibeli atau ditukar dengan harga murah dengan mengorbankan jutaan nasib dan masa depan rakyat banyak. Pilihlah dan dukunglah wakil rakyat yang baik yang jumlahnya sekarang ini masih belum banyak. Saatnya kita melahirkan wakil rakyat yang menjadi bagian yang utuh dari masyarakat, yang tidak terpisah dari rakyat, yang dilahirkan sendiri dari rakyat, sehingga rakyat pun memiliki kekuasaan penuh untuk mengontrolnya saat dia berhasil duduk sebagai wakil rakyat.

Semoga hadirnya Tahun Baru 2009 membawa harapan baru untuk perbaikan yang nyata. Setelah bangsa mengalami keterpurukan dan ketergantungan kepada kekuatan asing. Semoga ini momentum untuk bangkit mengadakan recoveri dalam segala bidang kehidupan, dan saatnya kita menjadi bangsa yang mandiri dan berdaulat, yang mampu mengolah dan memanfaatkan segala kekayaan bangsanya secara mandiri dan sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat banyak dan kekuatan ekonomi industri dalam negeri.

Seorang tetangga berharap “Semoga tahun baru gak susah mencari minyak tanah, gak susah mencari bensin, gak susah mencari gas, gak susah mencari pupuk dan harga kebutuhan sembilan bahan pokok tidak naik lagi”. Sungguh sederhana doanya, ingin tidak susah dalam berbagai hal di pergantian tahun. Semoga Tuhan mendengarkan dan mengabulkan doa dia dan kita semua. Amien.